Ada tiga masalah utama :
- Pada 2 thn pertama, kita mengalami déficit perdagangan dgn China.
- Produk China yang Masuk bukan hanya barang Modal, tapi barang konsumsi yang harganya sangat murah namun dampak negatifnya pada kesehatan cukup berpengaruh.
- Masuknya produk barang konsumsi, dapat mematikan UKM yang belum siap bersaing untuk ini, dan juga merusak daya beli nasional.
Sudah bukan Rahasia lagi kalau barang – barang China banyak menimbulkan masalah, jadi semakin murah semakin bermasalah, terkadang terbuat dari bahan palsu, mudah rusak, dan berbahaya bagi kesehatan. Ini sangat membahayakan terutama utk produk2 mainan anak, atau juga baja untuk bangunan yang malah membuat bangunan gampang roboh.
Seharusnya : adanya hal yang saling menguntungkan, jadi kalau ingin menikmati pasar domestik Indonesia, negara tsb juga harus membuka pintu untuk masuknya produk Indonesia, sehingga saling membantu mengangkat kesejahteraan.
Bedasarkan data Bank dunia untuk negara – negara Asean : Indeks kinerja logistik Indonesia turun dari peringkat 43 di thn 2007 menjadi peringkat 75 di thn 2009. Padahal negara tetangga kita Malaysia ada di peringkat 29 dan Singapura peringkat ke2.
Jadi intinya Indonesia harus memperjuangkan dan menegosiasikan kembali pasar ACFTA ini agar bisa meningkatkan kesejahteraan & Infrastruktur perdagangan yang baik, jadi setelahnya akan bisa di ambil keputusan apakah akan terus atau mundur.
Jangan sampai negara kita ini jadi tempat sampah untuk memasarkan barang – barang yang tidak aman bagi kesehatan dan keselamatan warga negaranya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar